Cara Menghitung Inventory Turnover Pada Laporan Keuangan
Meningkatkan promosi dan pemasaran
Promosi dan pemasaran yang efektif juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan meningkatkan promosi dan pemasaran, maka minat pelanggan terhadap produk yang dijual akan meningkat, sehingga produk tersebut akan lebih cepat terjual dan inventory turnover akan meningkat.
Peningkatan kepuasan pelanggan
Mempertahankan inventory turnover rate yang tinggi menjadi kunci dalam menjamin ketersediaan produk bagi pelanggan. Dengan memantau perputaran barang, Anda dapat memastikan ketersediaan yang berkelanjutan dari barang-barang populer, mengurangi risiko kehabisan stok, dan meningkatkan kemampuan Anda untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan responsif.
Rumus Inventory Turnover
Ada dua rumus inventory turnover yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa sering perputaran persediaan terjadi dalam satu periode.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, komponen penghitungan yang dibutuhkan oleh rumus-rumus ini terbilang cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh pemilik usaha mana pun yang melakukan pencatatan keuangannya dengan rapi.
Rumus Inventory Turnover Rate
Rumus yang kedua digunakan untuk menghitung tingkat rata-rata perputaran persediaan. Tingkat rata-rata ini kerap disebut pula sebagai rata-rata hari penjualan persediaan yang dapat menjelaskan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan barang dalam setahun.
Untuk menghitungnya, rumus yang digunakan adalah:
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan = Jumlah Hari dalam Setahun / Rasio Perputaran Persediaan
Dalam penghitungan ini, yang harus diperhatikan adalah jumlah hari dalam setahun. Untuk tahun kabisat, jumlah hari yang dimasukkan dalam perhitungan adalah 366. Sementara itu, untuk tahun-tahun lainnya, jumlah hari yang dimiliki adalah 365.
Baca juga: Stok adalah: Definisi, Metode, Jenis, dan Contoh
Strategi penetapan harga pintar
Strategi penetapan harga yang seragam seringkali tidak efektif. Sebaiknya, terapkan pendekatan yang beragam seperti bundling, diskon, atau promosi untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi stok inventaris.
Untuk memaksimalkan keuntungan dari produk yang populer dan mengurangi inventaris yang tidak terjual, perlu dioptimalkan penentuan harga. Barang yang tidak laku bisa diambil keputusan untuk disumbangkan demi pengurangan pajak atau dijual melalui saluran distribusi alternatif.
Membantu dalam perencanaan produksi
Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan produksi. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, maka perusahaan mungkin perlu menurunkan produksi untuk menyesuaikan dengan permintaan yang rendah.
Tentukan Nilai Rata-rata Persediaan
Pastikan nilai persediaan yang digunakan mencakup semua jenis persediaan yang relevan ya, seperti barang jadi, bahan baku, atau produk dalam proses, agar hasil perhitungannya lebih akurat. Nah, berikut ini rumusnya:
Nilai Rata-rata Persediaan = (Nilai Persediaan Awal + Nilai Persediaan Akhir) / 2
Hitung Inventory Turnover
Jika sudah menentukan periode waktunya, sudah tahu total penjualan bersih, dan nilai rata-rata persediaannya. Sekarang, kamu hitung inventory turnover menggunakan rumus ini:
Inventory Turnover = Total Penjualan Bersih / Nilai Rata-rata Persediaan
Angka nilai rata-rata inventory turnover sebenarnya bisa bervariasi tergantung pada industri, ukuran bisnis, dan faktor lainnya. Namun, umumnya rata-rata inventory turnover yang dianggap baik biasa berkisaran 4 hingga 8.
Jika angka bisnis kamu berada di bawah angka rata-rata itu, berarti menunjukkan adanya persediaan yang terlalu besar atau lambatnya penjualan. Sebaliknya, jika berada di atas angka rata-rata, artinya menunjukkan adanya persediaan yang terlalu kecil atau tingkat penjualan yang tinggi.
Misalnya, kamu punya toko pakaian yang akan menghitung inventory turnover selama satu tahun dari 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023. Selama periode ini, total pendapatan penjualan adalah Rp 500.000.000.
Selama periode itu juga, tercatat sebagai berikut:
Maka, total penjualan bersihnya sebesar =
Rp 500.000.000 – Rp 10.000.000 – Rp 5.000.000 – Rp 2.000.000
Sementara itu, pada awal periode, toko kamu punya nilai persediaan mencapai Rp 80.000 dan pada akhir periode adalah Rp 120.000.000. Dengan demikian, nilai rata-rata persediaan selama setahun sebagai berikut:
Nilai rata-rata persediaan = (Rp 80.000.000 + Rp 120.000.000) / 2
Sekarang, kamu bisa menghitung inventory turnover-nya, sebagai berikut:
Inventory turnover = Rp 483.000.000 / Rp 100.000.000
Nah, berarti inventory turnover toko pakai kamu adalah 4,83. Ini artinya persediaan berputar sekitar 4,83 kali selama satu tahun.
Baca juga: Bisnis Kamu Profit atau Tidak? Cek Cara Mudah Hitungnya di Sini!
Itu dia cara praktis menghitung inventory turnover dengan mudah yang dijamin efektif. Perlu diingat ya bahwa setiap bisnis memiliki inventory turnover. Karena itu, apabila kamu ingin melakukan perbandingan dengan kompetitor, pastikan bisnisnya bergerak dalam industri yang sama.
Yuk kelola persediaan jadi lebih praktis pakai Paper.id! Gunakan stock opname dan kamu bisa menghitung selisih dari produk kamu pada fisik dan pada sistem. Fitur ini akan membantu kamu mencatat masuk keluarnya barang persediaan dalam bisnis kamu. Jadi, lebih mudah, kan?
Eitts, tidak hanya itu! Sebagai platform penagihan dan pembayaran, di Paper.id juga kamu bisa kelola invoice dan pembayaran bisnis kamu secara digital, simpel, otomatis, dan tentunya gratis!
Ayo daftarkan segera bisnismu dan dapatkan kemudahan mengelola bisnis jadi lebih praktis dengan klik tombol di bawah ini. Buruan!
Latest posts by paperblog
Apakah kamu tahu cara untuk melihat penjualan bisnismu efektif atau belum? Yap, jika ingin mengetahuinya, sobat KH perlu mengetahui seberapa banyak stok barang yang dimiliki, yakni melalui rasio inventory turnover salah satunya!
Apa sih yang dimaksud dengan rasio inventory turnover? Apa manfaatnya bagi bisnis? Dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk simak penjelasan lebih lengkap berikut ini!
Fungsi Inventory Turnover
Dari pengertian di atas, tentu sudah ada yang bisa menebak mengapa penting bagi seorang pelaku usaha untuk mengetahui cara menghitung perputaran persediaan ini, kan?
Salah satu fungsi inventory turnover adalah menjadi patokan dalam menentukan target penjualan. Dengan mengetahui seberapa cepat bisnis dapat menjual persediaan barang yang dimilikinya, pemilik usaha dapat membuat proyeksi rata-rata penjualan yang bisa dilakukan dalam satu periode.
Ditambah dengan analisis yang baik dan mendetail, proyeksi rata-rata penjualan tersebut dapat digali lebih dalam untuk mengetahui apa hambatan dan juga pendorongnya. Tentu dari hasil analisis tersebut pemilik usaha pun dapat menetapkan target penjualan yang benar-benar dapat dicapai, terutama bila dibarengi dengan strategi bisnis untuk mengatasi hambatan yang berhasil diidentifikasi.
Selain itu, fungsi lain dari inventory turnover adalah mempermudah bisnis melakukan penghematan terkait persediaan barang produksi yang dimilikinya. Sederhana saja, jika pemilik usaha mengetahui seberapa cepat bisnisnya dapat menjual persediaan barang dengan jumlah tertentu, artinya jumlah yang ideal untuk persediaan produk tersebut pun bisa diketahui pula.
Sebagai contoh, apabila rata-rata bisnis yang dikelola membutuhkan waktu satu bulan untuk menjual sepuluh barang, memesan barang tersebut sebanyak dua puluh buah setiap bulannya untuk dijadikan persediaan jelas merupakan sebuah pemborosan. Idealnya pemilik usaha cukup menyiapkan 10 buah barang untuk dijual dan beberapa persen saja sebagai cadangan apabila ada kelebihan permintaan; terlebih jika barang yang ingin dijual merupakan barang yang mudah rusak atau nilainya dapat berubah jika disimpan terlalu lama.
Tentukan total penjualan tahunan
Untuk menghitung inventory turnover, pertama-tama Anda perlu mengetahui total penjualan yang terjadi dalam satu tahun. Anda bisa mengambil data penjualan dari laporan keuangan perusahaan atau menghitung secara manual dengan menjumlahkan penjualan setiap bulannya.
Jika Anda menggunakan data laporan keuangan, pastikan untuk memasukkan semua penjualan yang terjadi dalam satu tahun, termasuk penjualan yang terjadi di luar tanggal laporan.